Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 17:46:18【Tempat Makan】161 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(63988)
Sebelumnya: Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
Selanjutnya: Warga Taiwan Berbondong
Artikel Terkait
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan
- Huawei rilis Nova Flip S,ponsel lipat paling ramah di kantong versinya
- Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
- UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel
- Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup
- Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan

Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

Iran kecam pelanggaran berulang Israel terhadap gencatan senjata di Gaza

BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati

Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo